Senin, 22 April 2013

Penanganan Panen Tanaman Padi

19.00



 
Menurut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura (1999) tujuan pemanenan padi adalah untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat kematangan optimal, mencegah kerusakan dan kehilangan hasil seminimal mungkin.
Pemanenan padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya dilakukan   dengan cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat.
Cara panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif, sedang saat panen yang tepat akan menentukan kualitas gabah dan beras.Panen harus dilakukan bila bulir padi sudah cukup dianggap masak. Panen yang kurang tepat dapat menurunkan kualitas dari gabah maupun beras. 

Dalam rangka panen perlu diketahui fase-fase pemasakan bulir padi, penentuan saat panen dan alat untuk panen. Proses pemasakan bulir padi terdapat 4 stadia masak:
a.    Stadia masak susu
 Tanda-tandanya adalah : tanaman padi masih berwarna hijau tetapi malai-malainya sudah  terkulai; ruas batang bawah kelihatan kuning; gabah bila dipijit dengan kuku keluar cairan seperti susu; stadia masak susu terjadi pada saat 10 hari setelah fase berbunga merata..
b.    Stadia masak kuning
 Tanda-tandanya; seluruh tanaman tampak kuning; dari semua bagian tanaman, hanya bulu-bulu sebelah atas yang masih hijau; isi gabah sudah keras, tetapi mudah    pecah dengan kuku; stadia masak kuning terjadi 7 hari setelah stadia masak susu.
c.    Stadia masak penuh
 Tanda-tandanya; buku-buku sebelah atas berwarna kuning sedang batang-batang mulai kering; isi gabah tidak dapat/sukar dipecahkan; pada varietas-varietas yang mudah rontok stadia ini belum terjadi kerontokan; stadia masak penuh terjadi 7 hari setelah stadia masak kuning.
d.    Stadia masak mati
Tanda-tandanya: isi gabah keras dan kering; varietas yang mudah rontok pada stadia ini sudah mulai rontok; stadia masak mati terjadi 6 hari setelah masak penuh. Saat panen untuk gabah konsumsi sebaiknya dilakukan pada stadia masak kuning sedang gabah untuk benih, dipanen pada stadia masak penuh.

Adapun tanda-tanda padi siap panen adalah:
1). 95 % gabah sudah menguning dan daun bendera telah mengering
2). Umur optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga (HSB)
3). Kadar air berkisar 21 – 26 %
4). Kerontokan gabah sekitar 16 – 30 % (Cara mengukurnya dengan meremas malai dengan tangan).

Sedangkan cara panen padi tergantung kepada alat perontok yang digunakan.
a.       Ani-ani umumnya digunakan petani untuk memanen padi lokal yang tahan rontok dan tanaman padi berpostur tinggi dengan cara memotong pada tangkainya.
b.      Cara panen padi varietas unggul baru dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas, potong tengah atau potong bawah tergantung cara perontokannya.
c.       Cara panen dengan potong bawah, umumnya dilakukan bila perontokannya dengan cara dibanting/digebot atau menggunakan pedal thresher. 
d.      Panen padi dengan cara potong atas atau potong tengah bila dilakukan perontokannya menggunakan mesin perontok.
 

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 komentar:

 

© 2013 Jendela Tani. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top