Menurut Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura (1999) tujuan pemanenan padi adalah
untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat kematangan optimal, mencegah
kerusakan dan kehilangan hasil seminimal mungkin.
Pemanenan padi
tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya dilakukan dengan cara yang kurang benar dan pada umur
panen yang tidak tepat.
Cara panen yang tidak baik akan
menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif, sedang saat panen yang tepat
akan menentukan kualitas gabah dan beras.Panen harus dilakukan bila bulir padi
sudah cukup dianggap masak. Panen yang kurang tepat dapat menurunkan kualitas
dari gabah maupun beras.
Dalam rangka panen perlu diketahui
fase-fase pemasakan bulir padi, penentuan saat panen dan alat untuk panen. Proses pemasakan bulir padi terdapat 4 stadia masak:
a.
Stadia
masak susu
Tanda-tandanya adalah : tanaman padi masih berwarna
hijau tetapi malai-malainya sudah
terkulai; ruas batang bawah kelihatan kuning; gabah bila dipijit dengan
kuku keluar cairan seperti susu; stadia masak susu terjadi pada saat 10 hari
setelah fase berbunga merata..
b.
Stadia
masak kuning
Tanda-tandanya; seluruh tanaman tampak kuning;
dari semua bagian tanaman, hanya bulu-bulu sebelah atas yang masih hijau; isi
gabah sudah keras, tetapi mudah pecah
dengan kuku; stadia masak kuning terjadi 7 hari setelah stadia masak susu.
c.
Stadia
masak penuh
Tanda-tandanya; buku-buku sebelah atas
berwarna kuning sedang batang-batang mulai kering; isi gabah tidak dapat/sukar
dipecahkan; pada varietas-varietas yang mudah rontok stadia ini belum terjadi
kerontokan; stadia masak penuh terjadi 7 hari setelah stadia masak kuning.
d.
Stadia
masak mati
Tanda-tandanya:
isi gabah keras dan kering; varietas yang mudah rontok pada stadia ini sudah
mulai rontok; stadia masak mati terjadi 6 hari setelah masak penuh. Saat panen
untuk gabah konsumsi sebaiknya dilakukan pada stadia masak kuning sedang gabah
untuk benih, dipanen pada stadia masak penuh.
Adapun tanda-tanda padi siap panen adalah:
1). 95 %
gabah sudah menguning dan daun bendera telah mengering
2). Umur
optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga (HSB)
3). Kadar air berkisar 21 – 26 %
4). Kerontokan gabah sekitar 16 – 30 %
(Cara mengukurnya dengan meremas malai dengan tangan).
Sedangkan
cara panen
padi tergantung kepada alat perontok yang digunakan.
a.
Ani-ani umumnya digunakan petani untuk memanen padi lokal yang
tahan rontok dan tanaman padi berpostur tinggi dengan cara memotong pada
tangkainya.
b.
Cara panen padi varietas unggul baru dengan sabit dapat dilakukan
dengan cara potong atas, potong tengah atau potong bawah tergantung cara
perontokannya.
c.
Cara panen dengan potong bawah, umumnya dilakukan bila
perontokannya dengan cara dibanting/digebot atau menggunakan pedal
thresher.
d.
Panen padi dengan cara potong atas atau potong tengah bila
dilakukan perontokannya menggunakan mesin perontok.
mas, boleh tahu website sumbernya ndak?
BalasHapus