Berikut
adalah teknis budiddaya jagung dari
hasil kunjungan lapang di Poktan Sinar Harapan
2 Desa Gunung
Raja Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut pada tanggal 10
Pebruari 2013. Ada beberapa perbedaan
teknis budidaya yang ada di lapangan dengan teori yang sudah ada.
Areal
pertanaman jagung di poktan ini adalah seluas 105 ha, dengan tingkat
produktivitas sebesar 12,5 ton/ha. Dan pertumbuhan peningkatan produktivitas
ini sangat signifikan dibanding dengan awal menanam jagung di tahun 2008 yang
hanya mencapai 4,5 ton /ha.
Ketua
kelompok tani sinar harapan 2 ini Bapak Budiono S.Pd yang merupakan petani teladan tingkat
nasional provinsi Kalimantan
Selatan dan berkesempatan bertemu
langsung dengan Bpk Presiden RI di Jakarta ditahun 2012. Meski beliau bukanlah
sosok yang berasal dari latar belakang ilmu pertanian, namun berkat semangat
dan kesungguhan serta dukungan dari penyuluh setempat sehingga berhasil mengembangkan
komoditas jagung di wilayah ini.
Beberapa asfek teknis budidaya jagung yang beliau terapkan di areal kelompoknya adalah sebagai berikut:
- Benih
Kunci sukses pertama adalah gunakan selalu benih
unggul seperti; NK 22 Super
Jumbo, BISI 222, NT 10. yang sudah di
treatment mengunakan redomil. Keperluan
benih 18 kg/ha.
- Penyiapan lahan
Penyiapan lahan dilakukan dengan 2 cara yaitu sistem TOT dan
pengolahan secara intensif mengunakan mini traktor. Pembajakan tanah dilakukan
dengan membalik tanah lapisan atas kemudian dilanjutkan pembuatan larik tanam.
Pemupukan dasar diberikan seminggu sebelum tanam. Dengan mengunakan pupuk
kandang ayam petelur yang sudah di campur dengan kapur dolomit sebanyak 4- 7
ton/ha ditambah dengan 150 kg pupuk Sp- 36 yang ditaburkan merata pada larikan
lubang tanam.
- Penanaman
Penanaman jagung dilakukan dengan mengunakan tugal dengan sistem
zigzag dalam barisan tanaman dengan jarak tanam 70 x 20 cm, dengan jumlah 1
biji/lubang tanam sehingga dapat dihasilkan sekitar 70.000 populasi tanaman/Ha.
Keuntungan tanam cara ini;perakaran tanaman dapat berkembang dengan baik,
pencahayaan lebih merata, tanaman tumbuh kuat dan kokoh.
- Pemeliharaan
- Pengendalian Gulma
Pemeliharaan tanaman jagung meliputi pengendalian gulma,
pemupukan, dan hama dan penyakit. Pengendalian gulma dilakukan sesuai kondisi
gulma dan pertumbuhan tanaman jagung, yaitu saat tanaman berumur 10 HST dengan
penyemprotan herbisida Karalis 1,5 l/Ha. Dan saat tanaman belum berbunga dan
belum keluar akar gantung (umur 30 HST) serta setelah berbunga (umur 45 HST),
masing-masing penyemprotan dengan menggunakan herbisida Moxson 30 ml/liter air
dan DMA 50 ml/liter air.
- Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan I pada umur 12 HST dengan menggunakan pupuk NPK
150 kg dan di tugal sekitar tanaman. Pemupukan susulan ke II dilakukan saat
umur 25 HST mengunakan pupuk NPK 100 kg dan Urea 50 kg dengan cara di dangir.
Dan pemupukan susulan ke III saat berumur 35 HST dengan pupuk NPK 50 kg dan
Urea 100 kg juga dengan cara di dangir.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prinsip
pengendalian secara terpadu, seperti; penggunaan varitas unggul, pengaturan
jadwal tanam dan pestisida buatan sendiri (campuran sunsilk dan rinso).
Penyemprotan hanya dilakukan bila terjadi serangan ulat daun.
- Panen dan Pasca Panen
Pemanenan dilakukan pada umur 120 hari atau masak fisiologis
dengan ciri; daun mulai menguning, klobot berwarna coklat, biji bila ditekan
dengan kuku tidak berbekas. Selain itu jika cuaca memungkinkan, dapat dilakukan
penundaan panen dengan membiarkan tongkol jagung tetap pada batangnya. Adapun
caranya dengan memotong daun bagian atas bertujuan untuk mengurangi kadar air
jagung..
Penanganan pasca panen biasa dilakukan dengan mengupas klobot
jagung lalu dimasukkan dalam karung selanjutnya segera dilakukan pemipilan
dengan mesin pemipil jagung. Hal ini untuk menghindari kerusakan mutu jagung
pipil.
- Pemasaran
Untuk pemasaran hasil disesuaikan dengan permintaan pabrik, yaitu
jagung glondongan atau jagung pipilan. Untuk jagung pipilan pabrik menghendaki
standar mutu dengan kadar air sekitar 13% - 14%. Rata-rata harga jual jagung
kering pipil berkisar antara Rp 3.000,- sampai Rp 3.100,-/kg.
Jika mutu jagung yang dihasilkan kurang baik, pemasaran langsung
ke peternak ayam, dengan harga jual Rp 2.000,- sampai Rp 2.100,-/kg.
Hanya saja pemasaran ke pabrik pakan ternak (JAFFA COMFEED)
dilakukan secara berkala untuk masing-masing kecamatan, yakni tiap 3 hari
sekali.
0 komentar:
Posting Komentar